Pengalaman Adalah Ilmu yang paling berharga

Barner


Advertise 468 x 60

Wednesday, October 12, 2011

On 2:20 PM by Admin in , ,    No comments
Trafo tersusun dari gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan pada inti besi. Trafo bisa bekerja hanya dengan tegangan AC
 

Jenis trafo adaptor ada 2 :
1. TRAFO STEP DOWN (untuk menurunkan tegangan)
2. TRAFO STEP UP (untuk menaikkan tegangan)
 

Trafo yang kita pelajari nantinya adalah jenis yang stepdown.
Mengukur Trafo Dengan Multitester
• Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K.
• Misal kaki primer A, B, C
• Misal kaki sekunder D, E, F.





    KONDISI  TES                                                                                              
1. Probe
Merah => kaki A, Probe Hitam => kaki B/C        
    BAIK     --  Jarum Bergerak bukan nol
    RUSAK  -- Jarum Bergerak menunjuk nol

2. Probe Merah => kaki D, Probe Hitam => kaki E/F
    BAIK    -- Jarum Bergerak bukan nol     
    RUSAK -- Jarum Bergerak menunjuk nol

3. Probe Merah => kaki A, Probe Hitam => kaki D
    BAIK    -- Jarum Tidak Bergerak          
    RUSAK -- Jarum Bergerak menunjuk nol

4. Probe Merah => kaki A/D, Probe Hitam => Inti Besi
    BAIK    -- Jarum Tidak Bergerak           
    RUSAK -- Jarum Bergerak menunjuk nol

Thursday, October 6, 2011

On 11:44 PM by Admin in    No comments
Gambar Televisi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
Tujuan Instruksional Khusus : memahami rincian gambar televisi 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
2.1 Elemen Gambar
  • Gambar diam (still image/picture) merupakan susunan dari elemenelemen terkecil yang disebut piksel/pixel/pel (picture element).
  • Semua piksel secara bersama-sama mengandung informasi visual dari suatu gambar.
  • Jika piksel-piksel ini ditransmisikan dan direproduksi dalam tingkat cahaya yang sama seperti yang asli dan pada posisi yang sesuai, maka gambar dapat direproduksi.
2.2 Cahaya dan Warna
  • Menambahkan dimensi pada suatu objek
  • Warna merupakan sensasi visual pada retina mata karena adanya pantulan cahaya yang dapat dilihat (visible light).
  • Cahaya merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik (energi radian), selain dari frekuensi audio, frekuensi radio, sinar infra red, sinar ultra violet, sinar x, dan sinar gamma.
  • Dapat dibedakan berdasarkan panjang gelombang atau frekuensinya.
  • Kemampuan mata manusia melihat : 380 s.d. 780 nm
  • Refraksi cahaya putih menghasilkan spektrum warna pelangi (ingat !!! percobaan prisma)

  • Parameter apa yang menentukan warna suatu objek ?
  1. Objek berwarna putih jika disinari cahaya putih akan memantulkan semua cahaya sehingga kita akan melihat objek berwarna putih.
  2. Objek berwarna hitam jika disinari cahaya putih akan menyerap semua cahaya (tidak ada cahaya yang dipantulkan) sehingga kita akan melihat objek berwarna hitam.
  3. Objek berwarna merah jika disinari cahaya putih akan menyerap cahaya selain merah dan hanya memantulkan cahaya merah sehingga kita melihat objek berwarna merah.
  4. Objek berwarna merah jika disinari cahaya hijau dan biru akan terlihat ……… ?
  5. Warna yang terlihat tergantung dari reflektifitas permukaan objek dan komposisi cahaya yang mengenainya.
  • Proses menghasilkan suatu warna :
  1. Subtractive mixing (penggabungan warna-warna sekunder) :   yellow + magenta -> red
  2. Additive mixing (penggabungan warna-warna primer) : red + yellow -> …. ?

  • Karakteristik warna :
  1. Luminance/luminansi (brightness) : ukuran tingkat terangnya cahaya yang dibangkitkan/dipantulkan suatu objek
  2. Hasil penelitian : kepekaan mata manusia terhadap berbagai warna distribusinya normal; paling kuat terhadap λ = 575 nm (yellow)
  • Komponen warna (chrominance) :
  1. Hue (sensasi warna) : perbedaan panjang gelombang cahaya (misalnya, blue vs red).
  2. Saturation/saturasi : intensitas/kedalaman cahaya (misalnya, red vs pink)
      Model warna
  • Model Chromacity : model 3 dimensi warna, yaitu :
    • x,y  = chrominance dan z  = luminance Model RGB (Red-Green-Blue) :
    • Aplikasi : Monitor, TV, kamera
  • Model HSI (Hue Saturation Intensity) :
    • Aplikasi : Image processing
  • CMYK (Cyan-Magenta-Yellow-Black) :
    • Aplikasi : Desktop publishing printing device
  • YUV (Luminance-Chrominance) :
    • Y = luminance (B/W), UV=chrominance : U=Red - CyanV= Magenta - Green.


2.3 Scanning Horizontal dan Vertikal
  1. Gambar TV di-scanning dalam deretan baris-baris horizontal yang berurutan, satu di bawah yang lain.
  2. Scanning memungkinkan suatu sinyal video mencakup semua elemen keseluruhan gambar.
  3. Proses scanning semua piksel secara berurutan dari kiri ke kanan pada suatu baris disebut horizontal linear scanning.
  4. Pada tabung kamera di pemancar, proses scanning akan menguraikan gambar menjadi elemen-elemen gambar sedangkan pada tabung TV penerima, proses scanning akan mengumpulkan (menyusun) kembali menjadi gambar reproduksi.
  5. Urutan scanning :
      1. Berkas elektron menyapu melintas setiap baris secara horisontal dari kiri ke kanan layar, meliputi semua elemen gambar pada baris tersebut.
      2. Pada ujung setiap baris, berkas kembali dengan cepat ke bagian kiri untuk memulai scanning horisontal baris berikutnya. Proses kembali ini disebut retrace atau flyback (durasi waktunya = retrace time).


    • Bila berkas telah kembali ke kiri, posisi vertikalnya menurun sehingga berkas akan men-scanning baris berikutnya  vertical scanning.
    • Akibat scanning vertikal, semua baris horisontal akan miring sedikit ke arah bawah. 
    • Bila berkas sudah berada paling bawah, retrace vertikal akan mengembalikan berkas ke atas untuk memulai kembali urutan scanning frame yang baru.
    • Jumlah baris suatu frame : 525 (NTSC) dan 625 (PAL/SECAM).Perubahan frame per detik : 30 (NTSC) dan 25 (PAL/SECAM).
    2.4 Informasi Sinyal Video
    • Sinyal video biasanya dihasilkan oleh sebuah tabung kamera, yang akan mengubah informasi gambar (visual) dalam bentuk perubahanperubahan cahaya menjadi perubahan-perubahan tegangan atau arus listrik.
    • Amplitudo tegangan dan arus dari sinyal video berubah-ubah terhadap waktu (sama seperti sinyal audio).
    • Gambar di bawah memperlihatkan sinyal video, beserta pulsa blanking, untuk satu scan baris horisontal.

    • Pada sistem NTSC, 525 baris akan membentuk satu frame. Semua baris di-scan dalam waktu 1/30 detik. Berarti frame akan ditampilkan berulang dengan kecepatan 30 Hz (30 frame per second atau fps). Frekuensi ini merupakan ½ dari frekuensi jala-jala listrik.

    2.5 Interlaced Scanning
    • Tampilan tayangan TV (dari hasil scanning terhadap elemen gambar dalam frame) diharapkan dapat menyajikan, kepada mata penonton, tayangan gambar di layar dengan perubahan yang halus dan kontinyu
    • Ketika melihat suatu cahaya, mata tetap akan dapat melihatnya sampai sekitar 60ms kemudian, walaupun sumber cahaya sudah dipindahkan atau dihilangkan. Sifat penglihatan mata ini disebut persistence of vision.
    •  Waktu yang diperlukan untuk men-scanning dua piksel yang berurutan adalah 0,2 μs (CCIR-B) atau 0,24 μs (CCIR-M). Waktu scanning satu garis horisontal adalah 64 μs (CCIR-B) atau 63,5 μs (CCIR-M). Dengan demikian, waktu total untuk men-scanning satu gambar adalah 40 ms (CCIR-B) atau 33,3 ms (CCIR-M). Karena waktu tersebut masih lebih kecil dibanding waktu persistence of vision, gambar akan terlihat satu kesatuan, tidak terpisah atau terpotong-potong.
    • Persistence of vision berbanding terbalik dengan brightness sehingga semakin terang gambar, waktu persistensinya akan semakin singkat dan bisa berakibat munculnya kedipan gambar (flicker)
    •  Solusi untuk mengurangi atau menghilangkan flicker adalah menggunakan metode scanning yang disebut interlace scanning, yang dapat meningkatkan kecepatan tampilan frame.
    • Prinsip kerja interlace scanning : Setiap frame dibagi menjadi 2 kelompok scanning horisontal, yaitu satu kelompok dengan barisbaris bernomor ganjil dan yang lainnya dengan nomor-nomor genap. Setiap kelompok scanning baris ganjil dan genap ini disebut field. Untuk kecepatan frame 30 per detik, kecepatan field adalah 60 tiap detik karena dua field di-scanning selama satu perioda frame, yaitu 1/30 detik.
    •  Kecepatan scan baris :
      • Jumlah baris scanning horizontal dalam satu field adalah setengah dari dari 525 baris atau 262,5 baris. Karena waktu scan untuk satu field adalah 1/60 detik maka jumlah baris yang di-scan selama satu detik adalah : 262,5 x 60 = 15.750 baris/detik atau 17.750 Hz
      • Frekuensi ini merupakan kecepatan dimana berkas elektron menyelesaikan siklus gerak horisontalnya dari kiri ke kanan dan kembali lagi ke kiri. Ini juga merupakan frekuensi operasi dari rangkaian defleksi horisontal di tabung CRT.

    2.6 Sinkronisasi Horisontal dan Vertikal
    • Sinyal/pulsa sinkronisasi diperlukan untuk menyelaraskan atau mengontrol supaya proses scanning di kamera dan pesawat TV berlangsung secara sinkron.
    • Pulsa sinkronisasi horisontal pada akhir tiap-tiap baris mengontrol awal retrace horisontal.
    • Sinkronisasi vertikal pada akhir tiap-tiap field mengontrol awal retrace vertikal.


    2.7 Blanking Horisontal dan Vertikal
    • Tegangan blanking (pemadaman) akan memutuskan arus berkas dalam tabung gambar untuk mengosongkan cahaya dari layar.
    • Tujuan : membuat retrace tidak kelihatan saat scanning.
    • Pulsa blanking horisontal akan memadamkan retrace dari kanan ke kiri untuk tiap baris.
    • Pulsa blanking vertikal akan memadamkan retrace dari bawah ke atas untuk tiap field.
    • Gambar di atas menggambarkan bagian dari sinyal yang mewakili scan satu baris horizontal. Tiap baris tersusun dari bagian active video dan bagian horizontal blanking.
    • Bagian active video berisi informasi brightness (luma) dan warna (chroma). Informasi brightness merupakan amplitude sesaat di tiap titik waktu. Satuan ukuran amplitude adalah IRE, dimana 140 IRE = 1 Vp-p.
    • Gambar di atas juga memperlihatkan bahwa tegangan selama bagian active video menghasilkan gambar putih terang untuk baris scan horizontal ini, sedangkan bagian horizontal blanking akan ditampilkan hitam sehingga tidak terlihat pada layer.
    • Sistem NTSC menggunakan yang disebut "setup”, yang menempatkan hitam referensi (reference black) pada titik sama dengan 7.5 IRE atau sekitar 54 mV di atas blanking level.

    Sunday, October 2, 2011

    On 4:02 PM by Admin   No comments


    Propolis atau Lem Lebah adalah suatu zat yang dihasilkan oleh lebah madu. Dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian dicampur dengan air liurnya, digunakan untuk menambal dan mensterilkan sarang. Propolis bersifat disinfektan (anti bakteri) yang membunuh semua kuman yang masuk ke sarang lebah. lebah meliputi sarangnya dengan propolis untuk melindungi semua yang ada di dalam sarang tersebut dari serbuan kuman, virus, atau bakteri, misal: ratu lebah, telur, bayi lebah dan madu. Sifat disinfektan alami yang terkandung dalam propolis sangat ampuh dalam membunuh kuman, terbukti dengan ditemukannya seekor tikus dalam sarang lebah yang telah mati selama kurang lebih 5 tahun dalam keadaan tidak membusuk.

    Kegunaan Propolis bagi manusia adalah :
    • Suplementasi; mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk membangun kekebalan tubuh dan mengaktifkan kelenjar Thymus. Zat-zat tersebut adalah :
    • Semua vitamin kecuali vitamin K.
    • Semua mineral yang dibutuhkan tubuh kecuali Sulfur.
    • 16 rantai Asam Amino Essensial yang dibutuhkan untuk regenerasi sel.
    • Bioflavonoid, yaitu zat anti oksidan sebagai suplemen sel. Menurut penelitian, kandungan Bioflavonoid pada satu tetes propolis setara dengan bioflavonoid yang dihasilkan dari 500 buah jeruk.
    • Pengobatan alami; mengandung zat aktif yang berfungsi sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Fungsi pengobatan meliputi hal-hal sebagai berikut :
    • Sebagai antibiotik, antiviral dan sekaligus antifungal alami tanpa efek samping.
    • Penyakit yang berhubungan dengan bakteri, misalnya : typhus, diare/muntaber dan sebagainya. Dapat juga untuk bau ketiak yang sangat mengganggu, karena di dalam lipatan ketiak terdapat bakteri atau jamur yang menyebabkan bau.
    • Penyakit yang berhubungan dengan virus, misalnya : demam berdarah, flu, TBC dan sebagainya.
    • Penyakit yang berhubungan dengan jamur, misalnya : eksim, panu, keputihan, ketombe dan sebagainya.
    • Anti peradangan (infeksi dan luka), misalnya : maag, luka luar, radang tenggorokan, sakit gigi, radang ginjal, lebam, luka bakar dan sebagainya.
    • Sebagai anti kanker dan mutagenesis sel, misalnya : kanker tumor, mium, kista dan sebagainya.
    • Berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah dan detoksifikasi atau pembuangan racun, misalnya : asam urat, kolesterol, trigliserin, darah tinggi, jantung, stroke, diabetes mellitus dan sebagainya.
    On 10:06 AM by Admin in    No comments


    Sistem TV
    -------------------------------------------------------------------------------------------
    Tujuan Instruksional Khusus :
    Untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai sistem televisi
    -------------------------------------------------------------------------------------------
    1.1 Pengertian

    • Kata televisi (television) berasal dari 2 kata yaitu ”tele” (jarak jauh) dan ”vision” (melihat), sehingga televisi atau disingkat TV berarti ”melihat dari jarak jauh”.
    • Proses ”melihat dari jarak jauh” ini menjadi bisa dilakukan karena perubahan<> brightness (intensitas cahaya) dan color (warna) dari adegan (scene) yang dilihat dapat diubah menjadi variasi tegangan/arus listrik oleh sejenis transduser photo-sensitive, yaitu tabung kamera. Kemudian tegangan/arus listrik tersebut dapat diubah kembali menjadi informasi brightness dan color oleh perangkat display cathode ray tube (atau jenis display yang lain, seperti LCD atau Plasma).
    • Tegangan listrik yang mewakili brightness dan warna dapat dikirimkan ke jarak yang jauh dengan menggunakan sinyal pembawa frekuensi radio (VHF atau UHF), yaitu dengan menggunakan teknik modulasi dan penguatan.
    •  Di sisi penerima, sinyal televisi dapat diambil dari gelombang VHF/ UHF yang di-demodulasi dengan teknik deteksi super-heterodyne dan penguatan. Dengan cara seperti inilah, siaran gambar bergerak dapat disaksikan di layar pesawat TV pada jarak yang jauh.

    1.2 Sistem Televisi
    Elemen-elemen dari sistem televisi adalah :

    • Sumber gambar : Merupakan sinyal listrik yang mewakili gambar visual, dan dapat diperoleh dari kamera TV (tayangan gambar angsung atau live), VTR (video tape recorder) untuk playback tayangan rekaman, atau sumber-sumber yang lain.
    • Sumber suara. Merupakan sinyal listrik dari mikrophon atau dari output audio VTR atau dari sumber lainnya.
    • Transmitter (pemancar). Merupakan penghasil sinyal frekuensi radio (RF, Radio Frequency) dan memodulasikan informasi video dan suara.
    • Antena di transmitter untuk menyiarkan (broadcast) ke udara (sistem penyiaran terestrial).
    • Antena di receiver (penerima) untuk menerima sinyal broadcast.
    • Receiver (disebut juga tuner), yang men-demodulasi informasi video dan suara dari sinyal RF yang diterima.
    • Perangkat display untuk mengubah sinyal video menjadi gambargambar visual (gambar bergerak).
    • Penguat audio (audio amplifier) dan loud speaker yang mengubah Sinyal listrik menjadi gelombang suara (percakapan, musik, dan lain-lain) untuk melengkapi gambar.
    1.3 Tabung CRT

    • Tabung gambar CRT merupakan komponen penting pada pesawat penerima TV yang berfungsi untuk menayangkan suatu siaran televisi.
    • CRT terdiri atas sejumlah komponen penting, diantaranya adalah tabung berbentuk kerucut (cone), layar, electron gun, deflection coil dan shadow mask.
    • Cone dan layar dilas membentuk amplop gelas tempat dimana shadow mask dan electron gun dipasang. Deflection coil ditempatkan di sekitar luar leher cone.
    • Sinar katoda merupakan berkas elektron yang di-emisikan dari katode yang dipanaskan di dalam tabung vakum dan diakselerasi oleh perbedan potensial antara katode ini dengan suatu anode.

    • Bagian dalam layar dilapisi dengan kristal posphor berwarna merah, hijau, dan biru. Pospor-pospor ini disusun berkelompok tiga (triad).
    • Tiga berkas elektron (red, green, dan blue) dibangkitkan oleh electron gun. Ketiga berkas selanjutnya diarahkan (oleh rangkaian konvergensi) lalu dibelokan oleh deflection coil (atau deflection yoke atau steering coil) yang akan men-scan layar, bergerak dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Posphor-posphor akan menyala dengan warna yang sesuai ketika dikenai berkas elektron.
    • Keseluruhan layar secara sistematis di-scan dalam pola tetap yang disebut raster. Suatu gambar dihasilkan oleh dengan modulasi intensitas berkas elektron oleh sinyal video.
    • Untuk menghasilkan gambar berwarna yang tepat, tiap berkas 
    • elektron harus mengenai posphor dengan warna yang tepat. Untuk menjamin keakuratan, digunakan shadow mask sebagai filter.
    • Shadow mask merupakan pelat logam yang berbentuk sama seperti 
    • layar dan memiliki jumlah lubang yang sama dengan jumlah triad di layar. Tiap lubang mengarah ke triad posphor-nya masing-masing untuk mencegah pengaruh dari triad yang berdekatan.

    1.4 Pergerakan berkas elektron
    • Berkas elektron bergerak perbaris dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Layar tersusun dari 525 atau 625 baris horizontal. Jumlah baris menentukan detil gambar. Ketika mencapai ujung baris, berkas akan kembali ke titik awal baris berikutnya (retrace atau flyback horisontal) dengan kecepatan tinggi. Ketika kembali ini, sesaat berkas dipadamkan (blanking), lalu proses diulang lagi. 
    • Ketika berkas telah mencapai ujung baris paling bawah, berkas akan 
    • mengulang lagi dari baris paling atas (retrace atau flyback vertikal).

    1.5 Precision in Line

    • Pada awalnya, tiga berkas elektron disusun membentuk segitiga yang disebut delta setup. Karena piksel berbentuk bulat, bentuk segitiga ini menyebabkan banyak cahaya hilang diantara titik. Sekarang ini, digunakan sistem segaris yang disebut Precision In Line dimana electron gun ditempatkan segaris horisontal.
    1.6 Interlacing
    • Gambar dibuat pertama dengan men-scan semua baris ganjil (1,3,5,7,9, …, 525 atau 625) dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah kemudian dilanjutkan dengan men-scan semua baris genap (2,4,6,8,…,524 atau 624).
    • Hasilnya, satu scan menciptakan setengah gambar. Di TV 50 Hz, satu scan berlangsung 1/50 detik, sehingga untuk menghasilkan gambar penuh (dua kali setengah gambar) membutuhkan waktu 1/25 detik. Sehingga tiap detik akan ditampilkan sebanyak 25 gambar. Proses ini disebut sebagi interlacing scan, yang akan menampilkan gambar dengan flicker yang lebih rendah daripada jika berkas menscan semua baris berurutan (progressive).
    • Frekuensi scan disebut juga frekuensi raster yaitu 50 Hz (50 scan per detik), sedangkan frekuensi baris adalah 25 x 625 = 15,625 Hz.


    1.7 Sinkronisasi Baris dan Gambar
    • Gambar dan reproduksinya harus disinkronkan dengan tepat sehingga tiap elemen gambar yang diambil oleh kamera akan ditampilkan dengan tepat di display
    • Pulsa sinkronisasi (syn) terdiri atas dua jenis, yaitu line sync (Hsync) dan field sync (V-sync). Line sync memastikan bahwa baris direproduksi dengan benar (artinya awal baris direproduksi di awal baris juga), dan pulsa field sync untuk memastikan reproduksi keseluruhan yang tepat. Pulsa-pulsa sync ini dikirimkan di dalam sinyal gambar.
    1.8 Sinyal Luminance dan Chrominance
    • Ketika siaran TV berwarna muncul diputuskan agar transmisi TVnya kompatibel dengan TV penerima hitam putih (B/W). TV hitam putih harus dapat menerima transmisi TV berwarna dan menampilkannya sebagai sinyal TV hitam putih normal.
    • Untuk mencapai hal ini, gambar berwarna dipisah menjadi sinyal brightness (luminance) dan warna (chrominance) sebelum dikirimkan oleh transmitter.
    A. Sinyal Luminance
    • Sinyal luminance (Y) dipancarkan melalui bandwidth yang normal sehingga TV hitam putih dapat menampilkan gambar hitam putih normal. Cahaya putih untuk sinyal luminance tersusun dari 30% red, 59% green dan 11% blue.


    B. Sinyal Chrominance
    • Di samping luminance, diperlukan dua karakteristik lain untuk membuat warna total. Yang pertama adalah hue, yang merupakan warna sebenarnya (misalnya, biru). Kedua, saturation, yang menentukan kedalaman warna (misalnya biru terang dan biru tua).
    • Sinyal chrominance (C), yang berisi hue dan saturation, dimodulasi ke suatu sinyal perbedaan warna. Karena informasi luminance sudah ditransmisikan, sinyal warna tidak perlu informasi luminance lagi. Tiga sinyal perbedaan warna adalah : sinyal red minus luminance (R-Y), sinyal green minus luminance (G-Y) dan blue minus luminance (B-Y).
    • Dalam prakteknya, tidak perlu ditransmisikan ketiga sinyal perbedaan warna tersebut karena jika dua rasio dari sinyal chrominance total diketahui, yang ketiganya dapat dihitung. Sebagai contoh, jika sudah diketahui 50% blue dan 40% red, green adalah 10% (50% + 40% + x = 100%; x = 10%).
    • Dua sinyal perbedaan warna yang dipilih adalah R-Y dan B-Y. G-Y tidak dipilih dengan alasan kualitas sinyal. Karena sinyal Y terbuat dari 59% green, G-Y memiliki sinyal perbedaan terkecil. Sinyal G-Y yang relatif kecil akan lebih rentan terhadap noise dalam sistem transmisi daripada sinyal R-Y dan B-Y yang lebih besar.
    • Penggunaan hanya dua sinyal perbedaan warna ini dapat mengurangi jumlah informasi yang perlu ditransmisikan (mengurangi bandwidth).
    1.9 Sistem Transmisi Warna
    • Setelah sinyal R-Y dan B-Y dimodulasi, keduanya dicampurkan menjadi satu sinyal di transmitter. Men-demodulasi sinyal yang sama di receiver merupakan proses yang rumit, yang telah diselesaikan dengan berbagai cara oleh beberapa standar sistem warna, yaitu NTSC, PAL dan SECAM. 
          NTSC
    • Sistem NTSC (National Television System Committee) dikembangkan di tahun 50-an di Amerika Serikat sebagai sistem standar sistem TV yang pertama. NTSC menggunakan gambar 525 baris dan 60 Hz (60 scan dalam satu detik). Masalah utama dengan NTSC adalah kemungkinan terjadinya hue error. Untuk memperbaikinya, semua penerima NTSC dilengkapi dengan hue control. 
          PAL
    • PAL (Phase Alternating Line) diperkenalkan di negara Jerman 15 tahun setelah NTSC. Sistem ini menggunakan gambar 625 baris dan 50 Hz. PAL memiliki detil gambar yang lebih banyak karena menggunakan 100 baris lebih banyak dan dapat menampilkan warna dengan lebih akurat.
    • Jika ada distrorsi warna pada suaru baris, akan dikoreksi pada baris selanjutnya dengan membalikan error-nya
    • Sebagai contoh, jika green bergeser ke kuning, di baris berikutnya akan dikoreksi dengan membalik error. Hasilnya pada baris berikutnya warna akan menjadi cyan (blue-green), yellow dan cyan akan dicampur menjadi green
    • Kekurangan sistem PAL dibandingkan NTSC adalah kemungkinan adanya flicker dan ketidakstabilan gambar karena menggunakan kecepatan scan yang lebih rendah, yaitu 50 scan per detik. Masalah flicker ini diselesaikan jika frekuensi raster dibuat menjadi 100 Hz (100 scan per detik).
         SECAM


    • SECAM (Sequence Couleur à Mémoire atau color sequence in memory) dikembangkan di Negara Perancis, hampir besamaan dengan PAL
    • SECAM tidak mempunyai kesalahan warna seperti halnya pada NTSC atau PAL. Kedua sinyal perbedaan warna R-Y dan B-Y dipisahkan dengan perbedaan waktu yang singkat, sehingga R-Y selalu dapat dikenali sebagai R-Y dan B-Y selalu B-Y.
    Perbandingan Parameter Sistem TV Berwarna





    1.10 Band Frekuensi Kerja Sistem Transmisi TV
    • Frekuensi pembawa digunakan untuk mengirimkan sinyal TV. Alokasi frekuensi pembawa sudah ditetapkan secara internasional untuk menghindari interferensi dalam transmisi jika sejumlah stasiun pemancar beroperasi pada area yang sama. Daerah frekuensi dialokasikan antara 41 sampai 960 MHz. VHF dan UHF Band
    • Daerah frekuensi untuk TV dibagi menjadi lima band, yaitu band I sampai V. Kelima band ini selanjutnya dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu VHF dan UHF. VHF mencakup band I-III dan UHF mencakup IV dan V.
    • Band VHF (Very High Frequency) berada pada 41-230 MHz dan berkapasitas 12 kanal TV. Band II digunakan untuk transmisi radio FM. Band UHF (Ultra High Frequency) berkisar antara 470-960 MHz dan berkapasitas 60 kanal TV.

    S dan H Band
    • Disamping band VHF dan UHF, untuk siaran TV juga digunakan band S (Sonderkanal, atau Special channel) dan H (Hyperband). Frekuensi band S berada antara 104 sampai 174 MHz, yaitu antara band II dan III, sedangkan band H berada antara 230 sampai 470 MHz diantara band III dan IV. Band S digunakan untuk TV kabel sedangkan band H untuk kanal cadangan. Penerimaan Satelit 
    • Program satelit dipancarkan pada frekuensi antara 10.7 dan 12.75 GHz, yang juga disebut KU-band. Transmisi ini berlangsung pada frekuensi yang jauh lebih tinggi di atas frekuensi tuner TV biasa. Penerimaan siaran satelit membutuhkan tuner satelit khusus. 1.11 Jangkauan Transmisi
    • Salah satu karakteristik frekuensi transmisi TV (VHF, UHF, S dan H) adalah merambat dalam garis lurus. Akibatnya akan menghilang ke atmosfir pada jarak sekitar 200 km dari stasiun transmisi. Sehingga jarak jangkauannya terbatas.
    • Untuk menjangkau area yang lebih luas harus digunakan stasiun 
    • transmisi pengulang (repeater) atau stasiun relay, kecuali jika menggunakan transmisi satelit.
    1.12 Perkembangan Teknologi Layar TV
    • Layar berkembang bertambah datar (flat) dan lebih persegi. Untuk menampilkan kontras yang lebih baik, dibuat tabung yang lebih gelap. 
          Tabung Datar Persegi
    • Tabung jenis ini memberikan tambahan 9% permukaan gambar dibanding layar cembung dan membuat gambar tampak lebih besar.
           Tabung Layar Gelap
    • Tabung ini memiliki layar yang hitam ketika dimatikan, meminimumkan kehilangan kontras gambar pada saat penerangan yang kuat. Tabung ini menawarkan 50% kontras yang lebih baik, sehingga gambar menjadi tajam dan kontras yang tinggi baik saat malam atau siang.
            TV Proyeksi
    • TV jenis ini dikembangkan untuk ukuran layar yang besar, dan terdiri atas 2 jenis, yaitu : TV proyeksi belakang dan depan.
           Matrix Display
    • Matrix display mempunyai jumlah elemen diplay (pixel) horizontal dan vertikal yang diskrit. Piksel-piksel dihubungkan oleh elektrode membentuk matriks persegi baris dan kolom dalam saat yang sama.
    • Matrix display terdiri atas emissive atau non-emissive. Display emissive menghasilkan cahaya langsung dari elemen display itu sendiri. Contohnya adalah Plasma display dan Electro-Luminescent (EL) display. Non-emissive display tidak menghasilkan cahaya, tetapi hanya memodulasikannya.
    • Contoh display ini adalah Liquid Crystal Display (LCD) dan Digital Micro-mirror Device (DMD). LCD menggunakan sumber cahaya dari samping display, sedangkan DMD mempunyai sumber cahaya dari depan display.
    On 7:41 AM by Admin in    No comments




    Setiap kali Honda meluncurkan generasi baru Civic, maka sebagian pecinta fanatiknya langsung kusak-kusuk berburu informasi seperti apakah Civic Type R-nya. Demikian pula yang terjadi di generasi Civic terbaru kali ini. 

    Karena itulah, Honda merancang 'superhatch' yang mengalirkan peforma menggigit dari mesin berkapasitas sama seperti pendahulunya, 2.0liter dengan produksi daya maksimal 200hp. Sosok body agresif, rendah dan lebar akan tampil perdana di Geneva Motor Show, sebelum dipasarkan mulai awal 2007 dengan harga sekitar £18,000. Civic Type R dibuat di Inggris. 

    Civic Type R tidak menggunakan turbo, seluruhnya normally-aspirated yang menyemburkan daya dengan halus tanpa sendatan disemua putaran mesin. Ini membuat power mengalir melewati sasis dengan lebih baik yang akhirnya memperbaiki traksi dan akselerasi. 

    Sasis yang lebih kaku (torsional rigidity lebih baik) meningkatkan handling mobil dalam hal keseimbangan. Ini menempatkan peran pengemudi lebih menentukan, tidak lagi didominasi alat bantu elektronik seperti mobil-mobil modern lain. 

    Type R mengharamkan sistem pembantu pengemudi seperti kontrol traksi, kontrol stabilitas atau sistem penggerak empat roda karena memisahkan pengemudi dengan sensasi pengalaman berkendara dinamis sejati R-Type justru dibangun dengan teknologi cerdas dan relatif sederhana, daripada menjejalinya dengan sekeranjang gadget elektronik. 

    Filosofi Type R 

    Nama Type-R sebenarnya di pinjam pakai dari idiom milik Honda Motorcycles, dimana huruf R yang ditambahkan ke belakang nama sepeda motornya, mengindikasikan sebagai varian peforma. Contoh, CB-R adalah varian sport dari Honda CB standar. 

    Leluhur Type-R adalah Honda NSX-R, versi ringan dan sudah dilucuti fitur-fitur sekundernya yang berbasis supercar NSX (NSX-R diluncurkan 1992 dengan bobot minus 120kg dari NSX standar). Ini adalah respon Honda dari klaim bahwa NSX tidak memiliki cukup tenaga untuk bersaing dengan rival-rivalnya dari Porsche atau Ferrari. 

    Yang hendak dibuktikan NSX-R adalah pentingnya power to weight ratio. NSX-R menjadi panduan Honda untuk membangun mobil-mobil berkemampuan tinggi dan setiap generasi Type R dibuat dengan merujuk pada prinsip-prinsip itu bersumber pada NSX-R. Prinsip-prinsip itu dikenal sebagai filosofi Type R. 

    Filosofi R-Type bukan membuat mobil dengan power paling besar, atau mobil paling kencang di dunia. Tapi bagaimana menciptakan mobil yang baik secara teknis (well-engineered) yang bisa melahirkan sensasi pengalaman berkendara luarbiasa. Untuk itu setiap Type R harus memilik karakter sbb: 

    Racing: Pengemudi bisa mendapat pengalaman menggetarkan seperti yang dirasakan pembalap di kokpit mobil balapnya. 

    Involvement; pengemudi harus bisa merasakan feedback suara, respon kemudi, dan hadling serta terlibat aktif didalamnya. Pengemudi harus merasakan sebagai bagian dari mesin itu. Merasakan dan menikmati kendali energi yang dibangkitkan mesin. 

    Not just speed; Melaju kencang adalah bagian dari pengalaman dengan Type R, tapi itu bukan segala-galanya. Type R harus memiliki kualitas diatas rata-rata dalam soal perpindahan gear, pengereman, kemudi dan handling. 

    Pure; Pengemudi tidak boleh diganggu dengan sistem pembantu pengemudi atau apapun yang mengurangi keterlibatan pengemudi. Benar-benar murni antara pengemudi dan mobilnya. 

    Striped-out; Type R tidak dilengkapi dengan pernik mewah seperti navigasi satelit, hands-free telephone, atau pelapis kulit. Type-R harus terlihat dan terasa seperti mobil balap.
       
       Interior