Pengalaman Adalah Ilmu yang paling berharga

Barner


Advertise 468 x 60

Friday, November 23, 2012

On 5:48 PM by Admin in    No comments

1. Video Analog 
a. Fortmat encoding 
  • NTSC
  • PAL 
  • SECAM
b. Format elektik
  • RF
  • Composite Video
  • Component Video 
c. Format Kaset
  • Ampex
  • VERA (BBC)
  • U-Matic (Sony)
  • Betamax (Sony)
  • Betacam
  • Betacam SP
  • VHS (JVC)
  • Video 2000 (Philips)
  • 8mm Tape
  • Hi8


2. Video Digital
a. Format Encoding
  • CCIR 601
  • MPEG-2
  • H.261
  • H.263
  • H.264
b. Format Kaset
  • D1
  • D2
  • D3
  • D4
  • D5
  • Digital Betacam (Sony)
  • Betacam IMX (Sony)
  • D-VHS (JVC)
  • DV
  • miniDV
  • microMV
  • Digital8 (Sony)

1.  Format AVI
Format AVI (Audio Video Interlaced) merupakan salah satu format video tertua dan terpopuler dalam sejarah video di komputer. Format ini diciptakan oleh Microsoft dan populer bersamaan dengan Windows 3.1. Versi awal format AVI hanya mendukung resolusi 160x120 dan kecepatan playback 15 frame per second. Resolusi ini sangat minim dibandingkan dengan kualitas video yang ada pada saat ini.
&

Format ini juga sangat populer dan menjadi dasar dari berbagai algoritma kompresi video. Masih banyak format kompresi yang menggunakan file AVI sebagai output-nya. Dukungan terhadap format AVI juga masih sangat banyak, baik secara software maupun hardware.


Pada system DV, format file AVI menggunakan kompresi universal yaitu Microsoft DV dengan resolusi 720 x 576, 25 frame per detik (PAL) dan 720 x 480, 29,7 frame per detik (NTSC),  Jika kita menggunakan card video tertentu, maka  kompresi menggunakan codec yang dikeluarkan oleh produsen card yang bersangkutan. Misalnya Pinnacle AVI DV, Matrox AVI DV dan sebagainya. Sebagai perbandingan, satu jam durasi video sama dengan 13 GB (Gigabyte) file AVI.

2.    Format MPEG
 
MPEG yang merupakan singkatan dari Motion Picture Experts Groups, merupakan organisasi internasional yang mengembangkan standar untuk kornpresi video. Ada beberapa format MPEG yang cukup popular yaitu MPEG-1 dan MPEG-2. MPEG-1 merupakan standar pertama yang dirilis sekitar tahun 1993. Format MPEG-1 sudah dapat menyajikan kualitas audio dan video yang memadai,  tetapi menggunakan bandwith yang rendah yaitu 1,15 Mbps, dengan resolusi 352x288 (PAL) dan 352x240 (NTSC), format ini akhirnya menjadi standar umum Video CD.

Format MPEG-2 dirilis sekitar 1995 dan memiliki spesifikasi yang mirip, Hanya saja, MPEG-2 menggunakan bandwith yang lebih besar, sampai sekitar 9,8 Mbps. MPEG-2 juga mendukung variable bit rate, sehingga lebih efisien dalam beberapa penggunaan, ResolusiMPEG-2 adalah 720x576 (PAL) dan 640x480 (NTSC), Format ini digunakan sebagai standar pada system DVD, Dengan Bandwith dan resolusi yang lebih besar dibanding MPEG-1 membuat format ini memiliki kualitas gambar yang jauh lebih baik dibanding VCD

3.  MPEG-4 
Format yang termasuk paling baru dan populer saat ini adalah MPEG-4. Format ini menjanjikan video berkualitas dengan bandwith rendah. Ada cukup banyak peningkatan yang pada format MPEG-4 ini. Salah satu yang termasuk menarik adalah kemampuan proses setiap gambar menjadi obyek yang terpisah. Artinya, setiap obyek dapat diproses tanpa harus terpengaruh oleh obyek lain. Kelebihan ini menjadikan MPEG-4 populer untuk streaming video, baik di Internet maupun untuk perangkat mobile (PDA dan ponsel).

Data yang dikirim melalui Internet biasanya akan dipecah menjadi paket-paket berukuran kecil Paket ini akan datang secara tidak berurutan sesuai dengan kondisi Ialu lintas (traffic) di Internet sehingga tidak mampu ditangani dengan format video biasa. Kemampuan MPEG-4 untuk menangani obyek gambar secara terpisah menghadirkan solusi untuk masalah ini.

Di masa depan format MPEG-4 diramalkan akan populer di ponsel dan peranti portable lainnya Beberapa produsen ponsel yang mulai memasuki dunia 3G (di mana sebuah ponsel dapat menampilkan streaming audio dan video) telah mengimplementasikan chip decoding MPEG-4 untuk menangani masalah streaming video di ponselnya.

4.   M-JPEG 
Format lain yang biasanya digunakan pada card video editing adalah M-JPEG. Motion Joint Picture Experts Group (M-JPEG) merupakan modifikasi dari format gambar JPEG untuk digunakan sebagai format kompresi video. Prinsip kerjanya relatif sederhana, format M-JPEG menganalogikan video sebagai kumpulan gambar JPEG. Selanjutnya, gambar akan dikompresi dengan cara yang kurang lebih sama dengan kompresi JPEG biasa.

Format JPEG memang memiliki rasio kompresi yang sangat baik, walaupun harus dibayar dengan menurunnya kualitas gambar. Hal yang serupa terjadi juga pada M-JPEG. Format ini menjanjikan rasio kompresi sampai 1:5. M-JPEG tidak menerapkan standar untuk sinkronisasi audio dengan video, sehingga para pembuat card editing harus membuat implementasi mereka sendiri.

Salah satu sistem file yang mengaplikasikan kompresi M-Jpeg adalah Quicktime  ( ekstension .MOV ) yang biasanya digunakan pada software Final Cut Pro pada komputer Macintosh.

5.   Kompresi
 
Kompresi merupakan hal yang sangat penting dalam era digital. Cobalah merekam musik ke dalam format uncompressed WAV dan bandingkan ukurannya dengan format terkompresi seperti MP3 ataupun WMA. Ukuran format terkompresi tentu sangat kecil, dengan perbedaan kualitas yang tidak terlalu signifikan bagi kebanyakan orang.

Hal ini juga berlaku untuk video. Cobalah merekam video dari sumber seperti VHS, Betacam, ataupun camcorder ke dalam format uncompressed AVI. Kita akan mendapatican ukuran file yang sangat besar untuk film berdurasi singkat. Bagaimana cara membuat video berdurasi satu jam ke dalam sebuah CD berukuran 640 MB. jawabannya adalah dengan kompresi. Kompresi akan bertanggung jawab atas pemilihan bagian-bagian data yang akan dihilangkan.

Untuk system DV secara universal menggunakan kompresi Microsoft DV atau kompresi DV tertentu yang biasanya disertakan jika kita membeli video card.

Ref. :  http://afridabj.blogspot.com/2012/04/sistem-file-video-digital.html

0 comments:

Post a Comment