Thursday, April 17, 2014
On 10:48 PM by Admin in Telekomunikasi No comments
Private automatic branch exchange ( PABX ) adalah sebuah otomatis telepon switching system.Biasanya digunakan dalam ruang lingkup instansi atau kantor yang banyak membutuhkan sambungan telekomunikasi. Aslinya (PABX) dikenal sebagai (PBX) Private branch exchange yaitu system swiching telepon dengan
adanya satu orang operator yang bertugas mengatur adanya telepon yang masuk atau telepon yang keluar. Pada saat ini system manual sudah banyak di tinggalkan dikarenakan telah banyak lahir mesin otomatis yang dapat mengatur swiching-nya. Di Indonesia ada beberapa Merk terkenal antara lain Avaya,Lucent, Panasonic dan masih banyak yang lainnya. Semuanya mengacu pada satu system PABX yang sama.
Bagian PABX ( Hardware )
1.Mesin Lucent
Didalam mesin lucent ini sama dengan seperti PC yang juga mempunyai power supply, Memory flash, dan processor. DI mesin lucent ini menyediakan 16 port card untuk analog, digital, announcement dan CO Trunk. Juga tersedia 1 port untuk TONE CLOCK.
2.Type Card
Untuk jenis mesin PABX merk lucent ini ada beberapa jenis card yang biasa di pakai untuk penerima switching. Antara lain adalah :
•Card Analog
Berfungsi sebagai sarana port untuk membuat station atau extention baru, dimana untuk satu card jenis analog ini tersedia 16 port , 32 port sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan. Analog card akan berfungsi setelah port yang ada didalamnya didaftarkan di Configuration Terminal dengan mengunakan command languge di interfacenya, dan untuk case ini biasanya digunakan interface Terranova.
•Card CO Trunk
Dalam dunia komunikasi istilah Trunk adalah single transmite channel antara 2 point yang di switch. Dengan Central Office ( CO ) Trunk dapat menyediakan 8 port keluaran untuk dapat dipanggil. Trunk adalah sarana untuk menyambungkan PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK (PSTN) yang disediakan oleh PT. Telkom Indonesia ke dalam network telepon sebuah kantor . Barulah Trunk bekerja untuk fasilitas hunting extention In / Out Call
•Card Announcement
Berfungsi untuk merekam suara operator sebagai guidens jika ada incoming call. Bisa berisikan sebagai petunjuk , perintah , dan warning.
•Card Processor
•Card Tone
Tone Card ini disediakan sebagai alat untuk menghidupkan nada Tone saat telepon diangkat ( Ext ) dan berbunyi saat di dial oleh (ext) lain.
•Network Card
Berfungsi untuk menyatukan (Communicate) salah satu mesin PABX ke mesin PABX lainnya. Dengan Card ini, dua mesin seperti menjadi satu Network.
3.Type Memory
Untuk mesin PABX merk lucent ini bisa menggunakan Flash Memory. Semua configuration yang ada dalam terminal bisa di save kedalam memory ini. Untuk lebih amannya, setiap anda merubah configuration hendaknya langsung di save kedalam memory ini, mencegah kejadian mati listrik yang mendadak.
Jaringan Telepon
1. Jaringan Telepon Sederhana
Untuk Jaringan Telepon yang akan kita bahas ini adalah jaringan untuk satu gedung atau kantor yang tidak memerlukan connection pihak ke tiga.Berikut adalah gambar sederhana ;
2. Jaringan Telepon Menengah
Untuk jenis jaringan telepon yang kedua ini adalah bagaimana menyatukan dari dua atau lebih jaringan telepon dengan tempat yang berjauhan. Contoh kita akan menyatukan jaringan telepon dalam sebuah kantor ke kantor cabang yang tempatnya jauh di luar kota. Dengan jaringan ini kita harus menggungakan jasa pihak ke tiga sebagai perantara network, indosat atau lintas arta. Berikut gambar sedehananya.
Jaringan ini menggunakan Router dan Modem sebagai alat tambahannya. Fasilitas FrameRelay dengan BackBone IP address ini selain menyediakan paket data juga ada paket Voip. Denga voip ini kita dapat menggabungkan antara router yang sudah dipasang Card Voice denga PABX. Jadi saat user memerlukan sambungan telepon jarak jauh ( SLJJ ) dapat dengan mudah tersambung tanpa terkena biaya interlokal dari Telkom.
Cabling
1. Jenis Kabel
Jenis kabel yang kita gunakan pada umumnya adalah sama, hanya saja untuk jaringan telepon yang besar dibutuhkan kabel yang banyak.Untuk menghemat tenaga dan pengerjaan nya mudah bisa menggunakan kabel yang isinya banyak dan berwana – warni. Dipasaran biasanya menyediakan kabel besar isi 10 pear sampai 60 pear.
2. Pengelompokan Kabel
Dengan menggunakan kabel yang isinya banyak dan berwarna-warni maka kita harus membuat pengelompokan agar tidak mengalami kesulitan pada saat pemasangan di Workstation. Berikut tabel pengelompokan:
- BIRU
- ORANGE
- HIJAU
- COKLAT
- ABU
KABEL DENGAN ISI 10 PEAR
B O H C A
- merah merah merah merah merah
- biru orange hijau coklat abu
- hitam hitam hitam hitam hitam
- putih putih putih putih putih
Terlihat dengan jelas bahwa setiap group kabel mempunyai 4 warna kabel. 4 dari 5 group berarti ada 20 kabel sama dengan 10 Pear. Jika anda harus menarik kabel yang lebih banyak lagi maka tinggal disamakan saja urutannya, tapi untuk membedakan group besar dari 30 Pear anda harus memisahkannya. Contoh dengan kabel isi 30 pear.Pada saat anda membuka isolator terlihat ada benang pemisah yang berwana-warni, putih, merah, dan kuning. Setiap warna memeiliki isi 10 pear kabel, anda tinggal mengikuti langkah di atas.
Settingan warna untuk socket ampenol terdiri dari 2 bagian, karena keluaran dari PABX ada yang untuk CO dan Station. Berikut table urutan CO:
PB PC MO MA HtHj KB KC UO
1 2 3 4 5 6 7 8
Untuk urutan kabel Station adalah sbb :
PB PO PH PC MC MA HtB HtO
HtHj HtC HtA KB UB UO Uhj UC
Connector
1. Jenis Connector
Untuk Penghubung antara kabel – kabel atau dengan perangkat lainnya kita harus menggunakan beberapa jenis connector. Berikut contoh dari connector:
- RJ 11 (Connector 4 pin)
- RJ 45 (Connector 8 pin)
- LSA Krone (Connector 10 Pear
- Rosset (Terminal dengan 4 Pin Keluaran)
- Socket Ampenol
RJ 11 berguna untuk membuat sambungan langsung dari kabel ke pesawat telepon, RJ 45 juga sama kegunaannya namun hanya untuk pesawat telepon yang dilengakapi dengan data seperti pesawat digital.LSA Krone berfungsi sebagai terminal pertemuan antara semua kabel, dari PSTN, Workstation, dan dari PABX.Rosset adalah terminal kecil yang biasanya dipakai di workstation dimana pertemuan dari kabel PABX ke pesawat telepon yang menggunakan RJ 11.Sedangkan socket ampenol adalah pertemuan kabel keluaran dari PABX ke MDF yang berujung LSA Krone, baik keluaran untuk CO Trunk maupun Card Station.
2. Membuat Connector
Untuk membuat connector ada alat Bantu yang biasa dipakai dan sangat popular di dunia Networking, yaitu Krimping Tools. Tang krimping ini sangat dibutuhkan dikala kita harus membangun sebuah infrastruktur. Alat ini selain untuk memotong kabel dan mengupas isolator dengan mudah juga berfungsi untuk meng-krimping ujung kabel dengan connector. Bisa untuk meng-krimping RJ 11 maupun RJ 45.
Jika anda akan meng-krimping ujung kabel dengan RJ 11, anda hanya cukup memasukkan dua ujung kabel dengan warna yang berbeda, biasanya biru dan merah jika untuk pesawat telepon biasa.Masukkan dua ujung kabel tadi tepat ditengah-tengah RJ 11 (pin 2 dan 3) kemudian jepit RJ 11 tersebut dengan menggunakan Tang Krimping. Bila anda ingin membuat connector untuk pesawat digital, maka anda harus menggunakan RJ 45, gunakan 4 pin saja, yaitu 1236.
MDF
1. Fungsi MDF
MDF Box adalah tempat atau rumah dari kumpulan LSA krone. Karena banyaknya jumlah LSA krone yang kita pakai, maka kita membutuhkan tempat agar terlihat rapi.
2. MDF Yang Baik
Sebelum kita meletakkan LSA krone ke dalam MDF maka kita harus sudah membuat sketsa pengelompokan. Kelompok yang kita buat sesuai dengan kegunaanya, ini bertujuan agar kita tidak lupa dimana LSA yang kita simpan. Karena jika LSA sudah tersusun banyak, semua terlihat sama. Langkah pertama yang kita ketahui adalah akan seberapa banyak workstation atau telepon dalam infrastuktur ini. Atau anda harus menyediakan space jika dekemudian hari terjadi penambahan.Contoh :
*. Di dalam MDF anda harus tersedia Rack LSA, ini bertujuan agar mudah dalam bongkar pasang.
*. MDF terbagi dari beberapa kelompok dan susunan, missal saja 10 rack kita tempatkan dibagian paling
kiri atas, khusus untuk keluaran PABX Extention. Dikanan bawah kita tempatkan 10 rack LSA lagi untuk PSTN, Voip, Fleksi dan lainnya yang bersifat sambungan telepon dari Provider. Dan untuk yang sebelah kanan atas khusus untuk Workstation. Sedangkan 10 rack di kiri bawah kita siapkan khusus untuk Keluaran CO Trunk dari PABX. Dengan demikian kita tidak lupa apalagi di MDF yang kita buat di pasang diagram sebagai panduan.
3. Diagram MDF
Agar kita tidak bingung disaat harus mencari LSA ke berapa untuk pesawat nomor berapa kiita tinggal melihat schema atau diagram. Berikut contoh gambar diagram yang simple.
4. Cara Membaca MDF
Dengan adanya diagram MDF seperti gambar di atas maka kita dapat dengan mudah membacanya. Contoh jika kita pasang LSA krone dari CO Trunk keluaran dari PABX, maka standartnya dalam satu LSA itu ada 8 port yang terpakai dari 10 port yang tersedia, dan untuk LSA Ext keluaran dari PABX 16 port dibagi menjadi 2 LSA, masing – masing 8 port / LSA nya. Sesuai dengan bahasan kita sebelumnya bahwa card CO itu tersedia 8 port dan Station Card 16 port. Penomoran Card ini tergantung dari sebelah mana kita masukkan Card tersebut pada mesin Lucent. Jika anda memasukkan sebuah Card CO di nomor 1 pada mesin lucent, maka dengan otomatis Card itu berinisial A01, dan untuk 8 port nya anda tinggal menambah urutannya saja, seperti A0101, A0102, dan seterusnya.
Connecting PABX ( Lucent ) to PC
Menghubungkan PABX dengan PC bertujuan untuk configurasi semua Tranlasi. Mulai dari awal pembuatan Extention baru hingga membuat sebuah island. Hubungan ini terjalin bisa dengan menggunakan sebuah kabel serial (COM) atau kabel printer (LPT). Jika sudah terhubung maka dengan intervace Terranova dan dengan pilihan communication line Com1 atau Lpt anda sudah dapat mengoperasikan sebuah mesin PABX.
Note :
http://iwayparker.wordpress.com/2010/12/
On 10:34 PM by Admin in Telekomunikasi No comments
Berikut adalah Cara singkat Instalasi atau Terminasi fiber optik,mudah2an bermanfaat.
- Pertama2 siapkan fisik dan mental , jangan lupa banyak minum air putih dan tarik nafas dalam-dalam.
- Siapkan kabel fiber optik yang akan di terminasi dalam hal ini kabel yang masih utuh tanpa di sentuh apapun,sambil di ingat-ingat berapa nih dapetnya.
- Kupas kulit terluar dalam hal ini pembungkus kabel hitam sepeti gambar dibawah, jangan lupa sisakan kabel yg berwarna biru dan lupakan sejenak rencana traktir2nya.
- Setelah itu coba oleskan alcohol pada bagian kabel warna biru untuk membersihkan gel yang ada pada permukaan kabel itu, jangan terlalu di hayati yaa.
- Nah ini dia bagian paling seru, coba kupas kabel warna biru tersebut, caranya bisa menggunakan cutter, hati2 jangan sampai kabel bagian dalam terluka bisa di bilang gak profesional nantinya.
- Setelah selesai nanti akan kelihatan isinya berupa kabel dengan jumlan 4 helai seperti helai rambut . hati2 bro jangan sampai patah , coba oleskan juga alcohol agar helai itu tidak menyatu, coba pisahkan masing2 helai itu,dimana berupa helai dengan warna : biru,hijau,orange dan coklat, satu lagi jangan di kupas itu jarimu.
- Nah didalam lapisan helai itu adalagi lapisan kaca tapi belum core/inti fiber nya. untuk itu diperlukan alat pengupas.
- Kupas perlahan2 kulit pembungkus helai itu dengan alat pengupas.
- Setelah terkupas anda siapkan lem untuk fiber nya. terdiri dari 2 cairan satunya di oleskan ke fiber nya dan satunya di suntikkan ke konektor nya.kemudian perlahan2 anda masukkan fiber nya ke konektor, ingat jangan sampai terlambat, jika terlambat maka lem nya akan mengering dan fiber tidak bisa di tarik lagi.
- Kemudian silahkan potong fiber nya menggunakan pemotong yang sudah disediakan.jika hasil potongannya bagus maka kemungkinan peluang menggosok2 nya tidak lama
- Sesekali teropong menggunakan microscope untuk melihat hasil potongan/gosokan fiber nya, awas jangan salah teropong.
Seperti kabel lainnya kalau fiber optic patah musti disambung dan nyambungnya harus dari awal, artinya kabel dikupas sampai pada corenya lalu corenya disambung/displice. Ada dua cara splicing/penyambungan yaitu : Mekanical splicing dan Fusion splicing.
Mecanical splicing adalah penyambungan secara manual/mekanis dimana kedua ujung core setelah dikupas/ditelanjangi menggunakan alat penelanjang (stripper)didempetkan dg kerapatan yg ditentukan lalu dijepit dg alat sambung standar pabrikan FO. Penyambungan mekanis ini biasanya bersifat darurat dg alasan FO yg ada sangat pendek hingga tdk memungkinkan dilakukan fusion splicing, atau alasan lain karena alat sambung lebur/Fusion Splicer tdk ada atau masih menunggu dari tempat lain, sementara FO harus segera disambung. Penyambungan mekanis ini memerlukan tingkat ketrampilan dan ketelitian yg tinggi karena betul2 manual supaya hasil ukuran lossnya rendah.
Fusion splicing/Peleburan dilakukan dg menggunakan Splicer sudah computerized sehingga pengerjaannya lebih mudah dan hasil splicingnya relatif lebih bagus, dan biasanya ukuran lossnya sangat rendah. Setelah splicing selesai maka core optik disusun didalam sebuah tray dg rapi dan terikat kuat/tidak goyang lalu dimasukkan ke dalam alat sambung kabel yg namanya Clossure. Clossure inilah yg berfungsi buat melindungi core dari gangguan eksternal, jadi ujung kabel satu dg lainnya dijepit kuat di clossure ini, sedangkan core berada di dalamnya dg aman.
Kalau di liat ada benda warna hitam berbentuk silinder atau yg lain kira2 sepanjang 60 Cm nempel di ujung tiang kabel FO ya itulah Clossure. Kabel FO bawah tanah juga demikian prosedurnya hanya saja bentuk dan specifikasi clossurenya sedikit beda karena harus lebih tahan lumpur dan air dalam waktu lama. Kenapa harus memakai clossure segala?, karena FO itu wujudnya sangat kecil/lembut jadi sangat rawan patah sehingga harus betul2 terlindungi dengan kokoh.
YANG SAYA TAHU TENTANG FIBER OPTIC
Standar FO umumnya sama, wujud kabel sebesar diameter kl. 1 inchi baik yang isinya 6 core hingga 96 core (maaf di atas 96 core saya belum pernah liat). Setiap 6 core dg pewarnaan berbeda buat pengkodean dimasukkan ke dalam tube/loss tube dg warna yg berbeda pula. Jadi kalau sebuah kabel FO berisi 96 core maka di dalamnya terdapat 16 loss tube yg berisi nasing2 6 core FO. Kalau satu kabel isinya kurang dari 16 loss tube biasanya diganti dengan plastik dg ukuran yg sama dg loss tube yg biasa disebut filler buat memenuhi isi dari diameter kabel.
Standar FO umumnya sama, wujud kabel sebesar diameter kl. 1 inchi baik yang isinya 6 core hingga 96 core (maaf di atas 96 core saya belum pernah liat). Setiap 6 core dg pewarnaan berbeda buat pengkodean dimasukkan ke dalam tube/loss tube dg warna yg berbeda pula. Jadi kalau sebuah kabel FO berisi 96 core maka di dalamnya terdapat 16 loss tube yg berisi nasing2 6 core FO. Kalau satu kabel isinya kurang dari 16 loss tube biasanya diganti dengan plastik dg ukuran yg sama dg loss tube yg biasa disebut filler buat memenuhi isi dari diameter kabel.
WARNA SEBAGAI PENGKODEAN
Yang umum dipakai di dunia telekomunikasi warna FO ada 12 warna dengan urut-urutan (dalam bhs. Indonesia) sbb:
1 = B > Biru 7 = M > Merah
2 = O > Orange 8 = H > Hitam
3 = H > Hijau 9 = K > Kuning
4 = C > Coklat 10 = U > Ungu
5 = A > Abu-abu 11 = P > Pink
6 = P > Putih 12 = T > Tosca
2 = O > Orange 8 = H > Hitam
3 = H > Hijau 9 = K > Kuning
4 = C > Coklat 10 = U > Ungu
5 = A > Abu-abu 11 = P > Pink
6 = P > Putih 12 = T > Tosca
Agar mudah diingat/mudah dihafal maka warna kabel FO disingkat menjadi: BOHCAPMHKUPT (BOHCAP eM Ha Ka U Pe Te).
Warna ini bukan hanya berlaku bagi Core saja tetapi Loss Tubenya juga, karena bertujuan utk memudahkan urutan kabel itu sendiri bilamana yg dipakai/disambung lebih dari 1 loss tube.
Biasanya untuk Core pewarnaan diulang setiap 1 s/d 6 (BOHCAP), sedangkan Loss Tube setiap 1 s/d 12 (BOHCAPMHKUPT)
Warna ini bukan hanya berlaku bagi Core saja tetapi Loss Tubenya juga, karena bertujuan utk memudahkan urutan kabel itu sendiri bilamana yg dipakai/disambung lebih dari 1 loss tube.
Biasanya untuk Core pewarnaan diulang setiap 1 s/d 6 (BOHCAP), sedangkan Loss Tube setiap 1 s/d 12 (BOHCAPMHKUPT)
Sebagai contoh sebuah kabel berisi 24 core yang terdiri dari 4 tube (masing2 tube isi 6 Core), maka urutannya adalah :
Core nomor 1 = Core warna Biru, Loss Tube warna Biru, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 7 = Core warna Biru, Loss Tube warna Orange, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 13 = Core warna Biru, Loss Tube warna Hijau, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 19 = Core warna Biru, Loss Tube warna Coklat, core berikutmya urut s/d core warna putih.
Core nomor 1 = Core warna Biru, Loss Tube warna Biru, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 7 = Core warna Biru, Loss Tube warna Orange, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 13 = Core warna Biru, Loss Tube warna Hijau, core berikutnya urut s/d core warna putih.
Core nomor 19 = Core warna Biru, Loss Tube warna Coklat, core berikutmya urut s/d core warna putih.
BENDING RADIUS :
Untuk menghindari FO patah akibat tekukan/bending, maka ada ketentuan radius minimum yang diperbolehkan dalam menggulung atau menekuk Kabel FO al :
-Bending radius untuk Kabel minimal 20 kali diameter kabel (kl. 80 Cm).
-Bending radius untuk Core minimal 3 CmUntuk menghindari FO patah akibat tekukan/bending, maka ada ketentuan radius minimum yang diperbolehkan dalam menggulung atau menekuk Kabel FO al :
-Bending radius untuk Kabel minimal 20 kali diameter kabel (kl. 80 Cm).
On 10:20 PM by Admin in Komputer No comments
UTP Straight Dan Cross".
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah kabel yang digunakan sebagai media penghubung antar komputer dan peralatan jaringan, seperti Hub atau Switch. Kabel UTP sering digunakan untuk membuat jaringan komputer, kabel UTP terbagi menjadi dua yaitu : kabel UTP Straight dan Cross.
Di pembahasan ini saya akan memberitahukan susunan warna kabel UTP Straight dan Cross.
- Susunan Warna Kabel UTP Straight
Untuk ujung kabel 1 dan 2 warnanya sama
- Putih Orange
- Orange
- Putih Hijau
- Biru
- Putih Biru
- Hijau
- Putih Coklat
- Coklat
On 10:29 AM by Admin in Telekomunikasi No comments
4.1. MGW
MGW (Media Gateway) adalah sebuah layanan yang memungkinkan tersedianya traffic bearer, yaitu voice dan data. MGW memungkinkan komunikasi multimedia dengan NGN (Next Generation Network) diatas multiple transport protocols seperti ATM, IP, dan TDM.
4.1.1. UMG8900
Salah satu MGW produksi Huawei adalah UMG8900, di mana UMG8900 ini terdiri dari dua macam model, yaitu SSM256 dan SSM32. yang membedakan dari keduanya adalah jumlah slotnya.
Bagian yang paling besar disebut rack atau cabinet. Sebuah cabinet terdiri atas tiga buah frame. Frame tersebut diberi nomor 0, 1, dan 2. Untuk bagian control biasanya terdapat pada frame 1. Frame itu sendiri terdiri dari beberapa slot. Jika slot tersebut telah diisi, kita dapat menyebutnya sebagai board.
4.1.1.1.DIP Switch
DIP switch berfungsi untuk melakukan konfigurasi frame ID. Sebagai contoh untuk frame ID “0” maka binary number yang harus terbentuk adalah “0000”. Oleh karena itu, maka kondisi DIP switch haruslah “on, on, on, on”. Beberapa parameter yang harus diperhatikan saat melakukan konfigurasi, yaitu:
- Nilai nol untuk kondisi on
- Nilai satu untuk kondisi off
Tabel 4.1 Subract number dan S3 setup
4.1.1.2.Main Control Frame (MCF) pada SSM256
Main control frame berfungsi untuk mengontrol frame-frame yang lain dalam sebuah MGW. Bagian utama dari MCF adalah MOMU dan MCLK. MOMU berfungsi sebagai pengontrol board-board yang ada di frame-frame. Pada MOMU tersedia interface untuk tersambungkan dengan sistem di luar. Sedangkan MCLK berfungsi sebagai penghasil clock ke sistem. Clock bisa didapat langsung dari GPS ataupun dari line E1, baru dikirim ke frame-frame yang lain. MOMU dan MCLK hanya mengisi sebagian dari keseluruhan slot yang tersedia di dalam MCF sehingga slot –slot yang lain masih dapat diisi dengan berbagai service frame.
Untuk menambah kapasitas pada SSM256, kita dapat menambah kapasitas tersebut dengan menambah SSM32. Frame yang digunakan untuk menghubungkannya adalah Extended Control Frame (ECF).
4.1.1.3.MGU
Ada tiga bagian penting dalam MGU, yaitu CMU, OMU, dan PPU. PPU berfungsi sebagai interface pada CMU. CMU sendiri berfungsi sebagai otak dari MGU. Diantara PPU dan MGU terdapat OMU, yaitu sebgai penghubung keduanya dan juga sebagain pengontrol frame-frame. Pada frame selain main control frame, untuk melakukan pengontrolan frame-frame digunakan MPU.
MGW dapat digunakan lebih dari satu MSC dengan menggunakan bantuan VMGW ( Virtual Media Gateway). Maksimal MSC yang dapat menggunakan satu MGW adalah empat MSC. Di mana satu merupakan master dan tiga lainnya adalah slave.
4.1.2. Konfigurasi UMG8900
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam melakukan konfigurasi dari UMG8900. Urutan langkah-langkah tersebut adalah:
1. Konfigurasi frame
2. Konfigurasi Board
3. Konfigurasi Clock
4. Konfigurasi Gateway Control Interface
5. Mengaktifkan VMGW
4.1.2.1.Konfigurasi frame
Perintah : ADD FRM
ADD FRM: FN=1, FV=SSM256, FT=CONTROL, SHF=0, LOC=BOTTOM, FNM="MAIN_CONTROL_UI"
Parameter:
· FN = Frame Number; 1 untuk main control frame
· FV = Frame Version; SSM-256, SSM-32 atau OLDSSM-256. Pada konfigurasi saat ini kita menggunakan SSM-256 yang terdiri dari 16 slot
· FT = Frame Type; central switching, services atau extended control. Pada konfigurasi saat ini kita menggunakan control
· SHF = Cabinet Nomor; nomor dari cabinet di mana frame berada nilainya dari 0 s.d 29
· LOC = Location in Cabinet; top, middle, atau bottom. Pada konfigurasi saat ini letak frame berada di bawah atau BOTTOM
· FNM = Frame Name; nama dari frame. Pada konfigurasi saat ini frame kita namakan MAIN_CONTROL_UI
4.1.2.2.Konfigurasi Board
Perintah: ADD BRD
Ada beberapa jenis board yang terdapat pada UMG8900. Konfigurasi masing-masing board tersebut adalah sebagai berikut:
Konfigurasi board MTCB:
ADD BRD: FN=1, SN=0, BP=FRONT, BT=VPU, HBT=MTCB, BS=LOADSHARE, BN=0, ADS=ACTIVE;
ADD BRD: FN=1, SN=1, BP=FRONT, BT=VPU, HBT=MTCB, BS=LOADSHARE, BN=1, ADS=ACTIVE;
ADD BRD: FN=1, SN=2, BP=FRONT, BT=VPU, HBT=MTCB, BS=LOADSHARE, BN=2, ADS=ACTIVE;
ADD BRD: FN=1, SN=3, BP=FRONT, BT=VPU, HBT=MTCB, BS=LOADSHARE, BN=3, ADS=ACTIVE;
Parameter:
· FN = Frame Number; nomor dari frame. Pada konfigurasi saat ini kita meng-set 1 untuk nomor frame karena board MTCB terletak di main control frame yang sebelumnya telah terkonfigurasi
· SN = Slot Number; letak board teletak pada slot nomor berapa. Pada konfigurasi saat ini, nomor slot MTCB dari 0 s.d 3 karena ada 4 buah board MTCB
· BP = Board position; posisi dari board. Pada konfigurasi ini, MTCB terletak pada bagian depan atau FRONT
· BT = Board Type; tipe dari board. Pada konfigurasi ini, MTCB dalam hal ini physical merupakan type dari VPU secara logical.
· HBT = Hardware Board Type; tipe dari board. Pada konfigurasi ini kita menggunakan hardware tipeMTCB
· BS = Backup Type; LOADSHARE, ONEBACKUP, NULLBACKUP. Pada konfigurasi saat ini kita menggunakan backup tipe LOADSHARE di mana tiap board tidak saling meng-back up dan tiap board bekerja secara bersamaan pada saat memproses traffic bearer
· BN = Board Number; nomor dari board
· ADS = Board Management Status; parameter ini hanya di-set aktif dan tidak aktif apabila kita mengganakan tipe backup LOADSHARE
Konfigurasi board MECU:
ADD BRD: FN=1, SN=4, BP=FRONT, BT=ECU, HBT=MECU, BS=LOADSHARE, BN=0, ADS=ACTIVE;
ADD BRD: FN=1, SN=5, BP=FRONT, BT=ECU, HBT=MECU, BS=LOADSHARE, BN=1, ADS=ACTIVE;
Parameter:
· BT = Board Type; tipe dari board. Pada konfigurasi ini, MECU dalam hal ini physical merupakan type dari ECU secara logical.
Konfigurasi board MSPF:
ADD BRD: FN=1, SN=6, BP=FRONT, BT=SPF, HBT=MSPF, BS=LOADSHARE, BN=0;
ADD BRD: FN=1, SN=9, BP=FRONT, BT=SPF, HBT=MSPF, BS=LOADSHARE, BN=1;
Parameter:
· BT = Board Type; tipe dari board. Pada konfigurasi ini, MSPF dalam hal ini physical merupakan type dari SPF secara logical.
Konfigurasi board MCMF:
ADD BRD: FN=1, SN=10, BP=FRONT, BT=CMU, HBT=MCMF, BS=ONEBACKUP, BN=30;
Parameter:
· BT = Board Type; tipe dari board. Pada konfigurasi ini, MCMF dalam hal ini physical merupakan type dari CMU secara logical.
· BS = Backup Type; LOADSHARE, ONEBACKUP, NULLBACKUP. Pada konfigurasi saat ini kita menggunakan backup tipe ONEBACKUP di mana satu board MCMF bertindak sebagai Master dan satu board MCMF yang lain bertindak sebagai Slave. Sehingga pada saat board Master MCMF tidak berfungsi maka Slave MCMF akan langsung meng-handle peran MCMF
Konfigurasi board MCLK:
ADD BRD: FN=1, SN=0, BP=BACK, BT=CLK, HBT=MCLK, BS=ONEBACKUP, BN=0;
Parameter:
· BT = Board Type; tipe dari board. Pada konfigurasi ini, MCLK dalam hal ini physical merupakan type dari CLK secara logical.
· BP = Board position; posisi dari board. Pada konfigurasi ini, MCLK terletak pada bagian belakang atau BACK
Konfigurasi board MTNU:
ADD BRD: FN=1, SN=6, BP=BACK, BT=TNU, HBT=MTNU, BS=ONEBACKUP, BN=1;
Parameter:
· BT = Board Type; tipe dari board. Pada konfigurasi ini, MTNU dalam hal ini physical merupakan type dari TNU secara logical.
Konfigurasi board MPPB:
ADD BRD: FN=1, SN=10, BP=BACK, BT=PPU, HBT=MPPB, BS=LOADSHARE, BN=0;
ADD BRD: FN=1, SN=11, BP=BACK, BT=PPU, HBT=MPPB, BS=LOADSHARE, BN=1;
Parameter:
· BT = Board Type; tipe dari board. Pada konfigurasi ini, MPPB dalam hal ini physical merupakan type dari PPU secara logical.
Konfigurasi board ME32:
ADD BRD: FN=1, SN=14, BP=BACK, BT=E32, HBT=ME32, BS=LOADSHARE, BN=0, ADS=ACTIVE;
ADD BRD: FN=1, SN=15, BP=BACK, BT=E32, HBT=ME32, BS=LOADSHARE, BN=1, ADS=ACTIVE;
Parameter:
· BT = Board Type; tipe dari board. Pada konfigurasi ini, ME32 dalam hal ini physical merupakan type dari E32 secara logical.
4.1.2.3.Konfigurasi Clock
Perintah: MOD CLKSRC
MOD CLKSRC: BRDTYPE=CLK, GPSPRI=FOURTH, LINE1PRI=FIRST, LINE2PRI=SECOND, EXT1PRI=THIRD, SRCTYPE=Ext2MHz;
Parameter:
· BRDTYPE = Board Type. Pada konfigurasi saat ini, tipe boardnya ialah CLK
· GPSPRI = Priority of GPS Reference Source, pada konfigurasi saat ini, kita set priority of GPS Reference Source pada Level 4
· LINE1PRI = Priority of Line Clock 1, pada konfigurasi saat ini kita set pada level 1
· LINE2PRI = Priority of Line Clock 2, pada konfigurasi saat ini kita set pada level 2
· EXT1PRI = Priority of External Synchronous 1, pada konfigurasi saat ini kita set pada level 3
· SRCTYPE = Type of External Synchronous; EXT2MHZ dan EXT2MBIT. Pada konfigurasi saat ini, kita set EXT2MHZ
4.1.2.4.Konfigurasi Gateway Control Interface
Konfigurasi Gateway Control Interface ini meliputi konfigurasi IP address, VMGW, MGC, dan H248 Signalling.
Konfigrasi IP Address:
Perintah: ADD IPADDR
ADD IPADDR: BT=OMU, BN=0, IFT=ETH, IFN=0, IPADDR="192.168.10.5", MASK="255.255.255.0", DSTIP="255.255.255.255";
ADD IPADDR: BT=PPU, BN=0, IFT=ETH, IFN=0, IPADDR="172.23.0.6", MASK="255.255.255.0", DSTIP="255.255.255.255";
ADD IPADDR: BT=PPU, BN=1, IFT=ETH, IFN=0, IPADDR="172.23.0.7", MASK="255.255.255.0", DSTIP="255.255.255.255";
ADD IPADDR: BT=SPF, BN=1, IFT=ETH, IFN=0, IPADDR="172.23.0.9", MASK="255.255.255.0", DSTIP="255.255.255.255";
ADD IPADDR: BT=SPF, BN=0, IFT=ETH, IFN=0, IPADDR="172.23.0.8", MASK="255.255.255.0", DSTIP="255.255.255.255";
Parameter:
· BT = Board Type; tipe dari board yang akan kita konfigurasi IP addressnya. Pada konfigurasi saat ini, kita men-set tipe board OMU, PPU, dan SPF
· BN = Board Number
· IFT = Interface IP Address; interface dari IP Address yang kita konfigurasi. Pada konfigurasi saat ini kita menggunakan interface Ethernet
· IFN = Interface Number
· IPADDR = Interface IP Address
· Mask = Interface IP Address Mask
· DSTIP = Destinaion IP Address; IP Address tujuan
Konfigurasi VMGW:
Perintah: SET VMGW
SET VMGW: VMGWID=2, MIDTYPE=IP, MID="172.23.0.6:2947", AUTOSWP=YES, NETTYPE=CDMA2000, MASTERMGCDETECTFLAG=YES;
Parameter:
· VMGWID = nomor logical dari VMGW. UMG8900 mendukung s.d. 16 VMGW
· MIDTYPE = VMGW MID type; IP Address, nama domain atau nama device. Pada konfigurasi saat ini kita set tipe IP.
· MID = VMGW MID IP Address. Pada konfigurasi saat ini, selain men-set IP kita juga harus memasukkan Port
· AUTOSWP = Auto Swap MGC Flag. Konfigurasi ini di-set agar ketika Master dari MGC tidak berfungsi maka akan langsung di-switch ke Slave dari MGC
· NETTYPE = Network Type; NGN, WCDMA, CDMA2000, SCDMA, 2G GSM, 2G CDMA. Pada konfigurasi saat ini, tipe jaringan yang digunakan CDMA2000
· MASTERMGCDETECTFLAG = Auto Detect MGC Status Flag
Konfigurasi MGC
Perintah: ADD MGC
ADD MGC: VMGWID=0, MGCIDX=0, MIDTYPE=IP, MID="172.23.0.5:2945", MSS=MASTER, H248VER=V1;
Parameter:
· MGCIDX = MGC Number; nomor logical dari MGC
· MSS = Master/Slave Flag; tipe dari MGC sebagai Master atau Slave
· H248VER = H248 Version; V1 atau V2. Secara default menggunakan versi 1 (V1)
Konfigurasi H248 Signaling:
Perintah: ADD H248LNK
ADD H248LNK: LINKID=48, VMGWID=0, MGCIDX=0, TT=SCTP, LOCALIP="172.23.0.6", LOCALPORT=2945, PEERIP="172.23.0.5", PEERPORT=2945, FN=1, SN=10, BP=BACK;
Parameter:
· LINKID = H248 Signaling Link Number.
· TT = Transfer Protocol Type; UDP, SCTP, TCP, M3UA, dan MTP3B. Pada konfigurasi saat ini kita menggunakan protokol SCTP
· LOCALIP = IP Address Destination
· LOCALPORT = Port destination
· PEERIP = Source IP Address
· PEERPORT = Source Port
· SN = Slot Number.
4.1.2.5.Mengaktifkan VMGW
Perintah: ACT VMGW
VMGW dapat diaktifkan setelah H248 dikonfigurasi. Setelah H248 aktif maka UMG8900 telah dikonfigurasi dan dapat digunakan.
Note :
http://rahmatbuyunghardi.blogspot.com/2011/07/huawei-media-gateway-umg8900.html
On 10:18 AM by Admin in Telekomunikasi No comments
Beberapa orang mungkin sudah akrab dengan softswitch. Perangkat yang berfungsi utama melakukan penyambungan (switching) dari berbagai jenis media stream dan tipe jaringan. Dari definisi itu, dapat dikatakan softswitch adalah hardware + software yang terkoneksi dengan jaringan yang berbeda-beda dan melakukan fungsi penyambungan dengan software. Hardware ini memiliki switchboard yang menjadi
interface ke jaringan-jaringan tersebut. Yang paling sering, softswitch digunakan untuk menginterkoneksikan jaringan berbasis IP (paket) dengan jaringan berbasis TDM (circuit switch), misalnya jaringan VoIP dengan PSTN.Istilah softswitch seringkali disalahartikan. Saya pernah bertanya-tanya ke orang apa itu softswitch dulu saat saya masih hijau :D . Dan tak terasa istilah softswitch waktu itu disalahartikan dengan Asterisk server. Meskipun Asterisk server telah melakukan fungsi swtiching dengan software, namun sebenarnya belum dapat dikatakan sebagai softswitch. Sebuah sistem softswitch minimal biasanya terdiri dari sebuah PC biasa ditambah card-card yang mampu menangani jaringan analog misalnya. Contohnya adalah card digium yang mampu menjadi interface ke jaringan PSTN.
Interface card digium di atas misalnya, mampu menghubungkan softswitch ke jaringan TDM dengan kapasitas 4 port. Secara teori, sistem softswitch memiliki beberapa sub sistem (bagian yang bikin boring ni :D ) :
- Media Gateway (MGW) Media gateway berfungsi menghubungkan berbagai jenis media stream digital. Media gateway berfungsi sebagai media translator diantara jaringan-jaringan yang berbeda seperti PSTN, IP, ATM, dan sebagainya. Media gateway mengkonversikan beragam jenis transmisi dan teknik coding. Fungsi media streaming seperti echo cancellation, DTMF, dan tone sender berada di media gateway.
- Media Gateway Controller (MGC) Media gateway controller berfungsi mengontrol kerja dari media gateway. Fungsi utama MGC adalah melakukan call controll dan signaling. MGC berkomunikasi dengan media gateway dengan protocol MGCP, Megaco (H.248), SGCP, atau IPDC. MGC tertentu dapat berinteraksi dengan protokol signaling seperti SS7, H.323, dan SIP.
- Signaling Gateway (SGW) Signaling gateway bertanggungjawab mentransfer signaling message. Signaling gateway kebanyakan digunakan pada hubungan SS7 to IP atau PSTN to IP.
Note :
http://vidodz.wordpress.com/tag/signaling-gateway/
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search
Cara Lain Mencari Artikel Pada Website Ini
Anda dapat Menggunakan Sitemap Menu terdapat di paling atas Website
Anda dapat Menggunakan Sitemap Menu terdapat di paling atas Website
Popular Posts
-
4.1. MGW MGW (Media Gateway) adalah sebuah layanan yang memungkinkan tersedianya traffic bearer, yaitu voice dan data. MGW memungkinkan k...
Categories
2G
(1)
A369i
(2)
Android
(33)
Andromax C
(2)
Andromax U2
(10)
Antivirus
(1)
Arti
(1)
Asus PadFone
(1)
bbm
(2)
Blogger
(17)
Broadcast
(1)
Broadcast Televisi
(7)
Cara Root Android
(12)
ClockworkMod
(3)
Component Passive
(2)
Computer
(3)
Custom Rom
(2)
Desain Web
(8)
Electro
(2)
Elektronika
(2)
Galaxy Ace
(1)
Galaxy Grand Duos GT-I9082
(2)
Galaxy W
(5)
GSM
(2)
Honda New Megapro
(6)
Jelly Bean
(1)
Kata Kata Bijak
(1)
Komputer
(2)
Lenovo
(2)
Lenovo A369i
(2)
Mengukur Komponen
(1)
Motorcycle
(1)
Naruto Shippunden
(5)
NMP
(1)
Notebook
(1)
Otomotif
(10)
Resistor
(2)
Root
(3)
Samsung Galaxy S4
(2)
Sepeda Motor
(9)
Smartfren
(2)
Software
(1)
Spesifikasi Android
(1)
Stock Rom
(2)
Telecommunication
(5)
Telekomunikasi
(16)
Television
(1)
Tips & Trik
(2)
Tips dan Trik Android
(9)
Trafo
(2)
Unroot Android
(5)
Upgrade Android
(3)
Windows
(1)
Blog Archive
Recent Posts
ulfarsite. Powered by Blogger.