Private automatic branch exchange ( PABX ) adalah sebuah otomatis telepon switching system.Biasanya digunakan dalam ruang lingkup instansi atau kantor yang banyak membutuhkan sambungan telekomunikasi. Aslinya (PABX) dikenal sebagai (PBX) Private branch exchange yaitu system swiching telepon dengan
adanya satu orang operator yang bertugas mengatur adanya telepon yang masuk atau telepon yang keluar. Pada saat ini system manual sudah banyak di tinggalkan dikarenakan telah banyak lahir mesin otomatis yang dapat mengatur swiching-nya. Di Indonesia ada beberapa Merk terkenal antara lain Avaya,Lucent, Panasonic dan masih banyak yang lainnya. Semuanya mengacu pada satu system PABX yang sama.

Bagian PABX ( Hardware )
1.Mesin Lucent

Didalam mesin lucent ini sama dengan seperti PC yang juga mempunyai power supply, Memory flash, dan processor. DI mesin lucent ini menyediakan 16 port card untuk analog, digital, announcement dan CO Trunk. Juga tersedia 1 port untuk TONE CLOCK.

2.Type Card
Untuk jenis mesin PABX merk lucent ini ada beberapa jenis card yang biasa di pakai untuk penerima switching. Antara lain adalah :
 

•Card Analog

Berfungsi sebagai sarana port untuk membuat station atau extention baru, dimana untuk satu card jenis analog ini tersedia 16 port , 32 port sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan. Analog card akan berfungsi setelah port yang ada didalamnya didaftarkan di Configuration Terminal dengan mengunakan command languge di interfacenya, dan untuk case ini biasanya digunakan interface Terranova.

 •Card CO Trunk
Dalam dunia komunikasi istilah Trunk adalah single transmite channel antara 2 point yang di switch. Dengan Central Office ( CO ) Trunk dapat menyediakan 8 port keluaran untuk dapat dipanggil. Trunk adalah sarana untuk menyambungkan PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK (PSTN) yang disediakan oleh PT. Telkom Indonesia ke dalam network telepon sebuah kantor . Barulah Trunk bekerja untuk fasilitas hunting extention In / Out Call

•Card Announcement
Berfungsi untuk merekam suara operator sebagai guidens jika ada incoming call. Bisa berisikan sebagai petunjuk , perintah , dan warning.
 

•Card Processor
 

•Card Tone
Tone Card ini disediakan sebagai alat untuk menghidupkan nada Tone saat telepon diangkat ( Ext ) dan berbunyi saat di dial oleh (ext) lain.
 

•Network Card
Berfungsi untuk menyatukan (Communicate) salah satu mesin PABX ke mesin PABX lainnya. Dengan Card ini, dua mesin seperti menjadi satu Network.
 

3.Type Memory 
Untuk mesin PABX merk lucent ini bisa menggunakan Flash Memory. Semua configuration yang ada dalam terminal bisa di save kedalam memory ini. Untuk lebih amannya, setiap anda merubah configuration hendaknya langsung di save kedalam memory ini, mencegah kejadian mati listrik yang mendadak.

Jaringan Telepon
1. Jaringan Telepon Sederhana
Untuk Jaringan Telepon yang akan kita bahas ini adalah jaringan untuk satu gedung atau kantor yang tidak memerlukan connection pihak ke tiga.Berikut adalah gambar sederhana ;


2. Jaringan Telepon Menengah
Untuk jenis jaringan telepon yang kedua ini adalah bagaimana menyatukan dari dua atau lebih jaringan telepon dengan tempat yang berjauhan. Contoh kita akan menyatukan jaringan telepon dalam sebuah kantor ke kantor cabang yang tempatnya jauh di luar kota. Dengan jaringan ini kita harus menggungakan jasa pihak ke tiga sebagai perantara network, indosat atau lintas arta. Berikut gambar sedehananya.

Jaringan ini menggunakan Router dan Modem sebagai alat tambahannya. Fasilitas FrameRelay dengan BackBone IP address ini selain menyediakan paket data juga ada paket Voip. Denga voip ini kita dapat menggabungkan antara router yang sudah dipasang Card Voice denga PABX. Jadi saat user memerlukan sambungan telepon jarak jauh ( SLJJ ) dapat dengan mudah tersambung tanpa terkena biaya interlokal dari Telkom.

Cabling
1. Jenis Kabel

Jenis kabel yang kita gunakan pada umumnya adalah sama, hanya saja untuk jaringan telepon yang besar dibutuhkan kabel yang banyak.Untuk menghemat tenaga dan pengerjaan nya mudah bisa menggunakan kabel yang isinya banyak dan berwana – warni. Dipasaran biasanya menyediakan kabel besar isi 10 pear sampai 60 pear.

2. Pengelompokan Kabel
Dengan menggunakan kabel yang isinya banyak dan berwarna-warni maka kita harus membuat pengelompokan agar tidak mengalami kesulitan pada saat pemasangan di Workstation. Berikut tabel pengelompokan:

- Singkatan UMUM – B O H C A
- BIRU
- ORANGE
- HIJAU
- COKLAT
- ABU
 

KABEL DENGAN ISI 10 PEAR

B O H C A
  • merah merah merah merah merah
  • biru orange hijau coklat abu
  • hitam hitam hitam hitam hitam
  • putih putih putih putih putih
Terlihat dengan jelas bahwa setiap group kabel mempunyai 4 warna kabel. 4 dari 5 group berarti ada 20 kabel sama dengan 10 Pear. Jika anda harus menarik kabel yang lebih banyak lagi maka tinggal disamakan saja urutannya, tapi untuk membedakan group besar dari 30 Pear anda harus memisahkannya. Contoh dengan kabel isi 30 pear.Pada saat anda membuka isolator terlihat ada benang pemisah yang berwana-warni, putih, merah, dan kuning. Setiap warna memeiliki isi 10 pear kabel, anda tinggal mengikuti langkah di atas.

3. Warna Kabel ( Untuk kabel Ampenol )
Settingan warna untuk socket ampenol terdiri dari 2 bagian, karena keluaran dari PABX ada yang untuk CO dan Station. Berikut table urutan CO:
PB PC MO MA HtHj KB KC UO
1 2 3 4 5 6 7 8


Untuk urutan kabel Station adalah sbb :
PB PO PH PC MC MA HtB HtO
HtHj HtC HtA KB UB UO Uhj UC


Connector
1. Jenis Connector
Untuk Penghubung antara kabel – kabel atau dengan perangkat lainnya kita harus menggunakan beberapa jenis connector. Berikut contoh dari connector:

  1. RJ 11 (Connector 4 pin)
  2. RJ 45 (Connector 8 pin)
  3. LSA Krone (Connector 10 Pear
  4. Rosset (Terminal dengan 4 Pin Keluaran)
  5. Socket Ampenol
RJ 11 berguna untuk membuat sambungan langsung dari kabel ke pesawat telepon, RJ 45 juga sama kegunaannya namun hanya untuk pesawat telepon yang dilengakapi dengan data seperti pesawat digital.LSA Krone berfungsi sebagai terminal pertemuan antara semua kabel, dari PSTN, Workstation, dan dari PABX.Rosset adalah terminal kecil yang biasanya dipakai di workstation dimana pertemuan dari kabel PABX ke pesawat telepon yang menggunakan RJ 11.Sedangkan socket ampenol adalah pertemuan kabel keluaran dari PABX ke MDF yang berujung LSA Krone, baik keluaran untuk CO Trunk maupun Card Station.

2. Membuat Connector
Untuk membuat connector ada alat Bantu yang biasa dipakai dan sangat popular di dunia Networking, yaitu Krimping Tools. Tang krimping ini sangat dibutuhkan dikala kita harus membangun sebuah infrastruktur. Alat ini selain untuk memotong kabel dan mengupas isolator dengan mudah juga berfungsi untuk meng-krimping ujung kabel dengan connector. Bisa untuk meng-krimping RJ 11 maupun RJ 45. 

Jika anda akan meng-krimping ujung kabel dengan RJ 11, anda hanya cukup memasukkan dua ujung kabel dengan warna yang berbeda, biasanya biru dan merah jika untuk pesawat telepon biasa.Masukkan dua ujung kabel tadi tepat ditengah-tengah RJ 11 (pin 2 dan 3) kemudian jepit RJ 11 tersebut dengan menggunakan Tang Krimping. Bila anda ingin membuat connector untuk pesawat digital, maka anda harus menggunakan RJ 45, gunakan 4 pin saja, yaitu 1236.

MDF
1. Fungsi MDF
MDF Box adalah tempat atau rumah dari kumpulan LSA krone. Karena banyaknya jumlah LSA krone yang kita pakai, maka kita membutuhkan tempat agar terlihat rapi.


2. MDF Yang Baik
Sebelum kita meletakkan LSA krone ke dalam MDF maka kita harus sudah membuat sketsa pengelompokan. Kelompok yang kita buat sesuai dengan kegunaanya, ini bertujuan agar kita tidak lupa dimana LSA yang kita simpan. Karena jika LSA sudah tersusun banyak, semua terlihat sama. Langkah pertama yang kita ketahui adalah akan seberapa banyak workstation atau telepon dalam infrastuktur ini. Atau anda harus menyediakan space jika dekemudian hari terjadi penambahan.Contoh :

*. Di dalam MDF anda harus tersedia Rack LSA, ini bertujuan agar mudah dalam bongkar pasang.
*. MDF terbagi dari beberapa kelompok dan susunan, missal saja 10 rack kita tempatkan dibagian paling

kiri atas, khusus untuk keluaran PABX Extention. Dikanan bawah kita tempatkan 10 rack LSA lagi untuk PSTN, Voip, Fleksi dan lainnya yang bersifat sambungan telepon dari Provider. Dan untuk yang sebelah kanan atas khusus untuk Workstation. Sedangkan 10 rack di kiri bawah kita siapkan khusus untuk Keluaran CO Trunk dari PABX. Dengan demikian kita tidak lupa apalagi di MDF yang kita buat di pasang diagram sebagai panduan.

3. Diagram MDF
Agar kita tidak bingung disaat harus mencari LSA ke berapa untuk pesawat nomor berapa kiita tinggal melihat schema atau diagram. Berikut contoh gambar diagram yang simple.


4. Cara Membaca MDF
Dengan adanya diagram MDF seperti gambar di atas maka kita dapat dengan mudah membacanya. Contoh jika kita pasang LSA krone dari CO Trunk keluaran dari PABX, maka standartnya dalam satu LSA itu ada 8 port yang terpakai dari 10 port yang tersedia, dan untuk LSA Ext keluaran dari PABX 16 port dibagi menjadi 2 LSA, masing – masing 8 port / LSA nya. Sesuai dengan bahasan kita sebelumnya bahwa card CO itu tersedia 8 port dan Station Card 16 port. Penomoran Card ini tergantung dari sebelah mana kita masukkan Card tersebut pada mesin Lucent. Jika anda memasukkan sebuah Card CO di nomor 1 pada mesin lucent, maka dengan otomatis Card itu berinisial A01, dan untuk 8 port nya anda tinggal menambah urutannya saja, seperti A0101, A0102, dan seterusnya.

Connecting PABX ( Lucent ) to PC
Menghubungkan PABX dengan PC bertujuan untuk configurasi semua Tranlasi. Mulai dari awal pembuatan Extention baru hingga membuat sebuah island. Hubungan ini terjalin bisa dengan menggunakan sebuah kabel serial (COM) atau kabel printer (LPT). Jika sudah terhubung maka dengan intervace Terranova dan dengan pilihan communication line Com1 atau Lpt anda sudah dapat mengoperasikan sebuah mesin PABX. 


Note :
http://iwayparker.wordpress.com/2010/12/